KABEL UTP
UTP singkatan
dari “Unshielded Twisted Pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari
bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh
bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel
UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana
masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda.
Fungsi kabel UTP yaitu
dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada
sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi
kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori
berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
Bentuk
kabel UTP
CAT 1 – Kabel UTP
Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang
terendah, didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
CAT 2 – Kabel UTP
Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk
mendukung komunikasi data dan juga suara digital. Kabel ini bisa
mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
CAT 3 – Kabel UTP
Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik
dibandingkan dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini didesain
untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit
per detik.
CAT 4 – Kabel UTP
Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang
jauh lebih lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau
sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai
kecepatan 16 megabit/detik.
CAT 5 – Kabel UTP
Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang
lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang
sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada
kecepatan sampai 100 megabit/detik.
CAT 6 – Kabel UTP
Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP dengan sertifikasi
resmi paling tinggi.
CAT 7 – Kabel UTP
Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang sangat cocok sekali
sebagai media yang high traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel
(single cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan
frekuensi 1000 Mhz.
Kelebihan
Kabel Jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) :
§ Harga
kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terbilang murah dibandingkan kabel
jaringan lainnya.
§ Instalasi
atau pemasangan kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terbilang mudah.
§ Pemeliharaan
kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terkenal mudah.
§ Ukuran
konektor dan kabel jaringan UTP relatif kecil (diameter = 0,43 cm) sehingga
terbilang fleksibel dan mempermudah dalam membuat saluran kabel.
§ Kerusakan
yang terjadi pada salah satu saluran kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted
Pair) tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
Kekurangan
Kabel Jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) :
o Kabel jaringan UTP
rentan terhadap efek interferensi elektromagnetic yang berasal dari media atau
perangkat lain.
o
Jarak jangkauan kabel
jaringan UTP hanya 100 meter sehingga sangat terbatas dan kalah jika
dibandingkan dengan kabel jaringan jenis Coaxial (500 meter).
o Adanya kemungkinan
dapat dengan mudah disadap.
o Beberapa kalangan
banyak yang mengeluhkan transmisi data dari kabel jaringan UTP cenderung
lambat.
o Diperlukan perangkat
tambahan berupa pipa plastik atau pipa alumunium dalam instalasinya demi
memaksimalkan fungsi kabel jaringan UTP.
KABEL STP
STP merupakan istilah
yang diambil dari singkatan Shielded Twisted Pair, Bisa dibilang kabel jaringan
STP merupakan alternatif yang bisa digunakan untuk membangun sebuah jaringan
komputer, jika kabel Twisted Pair lainnya seperti UTP (Unshielded Twisted Pair)
ataupun FTP (Foiled Twisted Pair) dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan.
Shielded
= memiliki pelindung (pembungkus) berupa lapisan alumunium foil untuk
melindungi kabel terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
Twisted
Pair = kabel pasangan berpilin atau
berbelit.
Kabel
jaringan STP (Shielded Twisted Pair) adalah
suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah
(guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan
komputer.
FUNGSI
KABEL JARINGAN STP
Pada
awalnya fungsi kabel STP (Shielded Twisted Pair) adalah untuk
dipergunakan sebagai kabel telepon dan beberapa bisnis instalasi lainnya
seperti televisi dan radio. Namun seiring dengan perkembangannya, fungsi
kabel STP berkembang menjadi media transmisi data yang dipakai pada jaringan
Token-Ring IBM.
KARAKTERISTIK
KABEL JARINGAN STP
Karakteristik kabel
jaringan STP (Shielded Twisted Pair) yakni bagian dalamnya terdiri dari
beberapa pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted)
saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral.
· Kawat Tembaga, yang
terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
· Foil Shielding,
merupakan lapisan berupa alumunium foil yang dipasang di setiap pasang dawai
kabel untuk melindungi diri terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
· Braided Shielding
(Copper Mesh), terletak di bawah karet terluar ini berfungsi sebagai lapisan
perlindungan ekstra terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
· Insulator, Tiap-tiap
kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna berbeda, dimana
fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi kawat tembaga agar tidak
bersentuhan langsung dengan kawat tembaga lainnya saat dipilin.
· Cable Jacket, Di bagian
paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel STP
itu sendiri terhadap gangguan dari luar.
karakteristik
kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair):
· Bagian dalam kabel
jaringan STP (Shielded Twisted Pair) terdiri dari 4 dawai atau lebih kawat
tembaga yang dibagi menjadi beberapa pasang (pair), lalu dipilin menjadi satu.
· Kecepatan dan keluaran
transmisi mencapai 10 – 100 Mbps.
· Panjang kabel maksimal
yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
· Media dan ukuran
konektor kecil.
· Konektor kabel jaringan
STP (Shielded Twisted Pair) menggunakan konektor RJ-11 untuk koneksinya.
· Pemeliharaan kabel
jaringan STP (Shielded Twisted Pair) terkenal mudah.
· Kerusakan yang terjadi
pada salah satu saluran kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak akan
mengganggu jaringan secara keseluruhan.
· Lapisan pelindung perlu
di ground pada setiap ujungnya karena tidak seperti kabel Coaxial, lapisan
pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data.
· Lebih mahal dibanding
kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair).
· Kabel jaringan STP
(Shielded Twisted Pair) tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa
bantuan device penguat (repeater).
KELEBIHAN
& KEKURANGAN KABEL JARINGAN STP
Kelebihan Kabel
Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :
ü Lapisan
alumunium foil pada kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) membuatnya
memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap gangguan interferensi
elektromagnetik.
ü Kabel
jaringan STP memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
ü Performa
atau kemampuan menghantarkan data dinilai cukup baik.
Kekurangan Kabel Jaringan
STP (Shielded Twisted Pair) :
§ Pada
beberapa kasus, attenuasi yang dihasilkan kabel jaringan STP berpotensi
meningkat pada frekuensi tinggi.
§ Keseimbangan
kabel jaringan STP yang berpotensi menurun pada frekuensi tinggi juga bisa
berdampak pada timbulnya ‘crosstalk’ dan sinyal ‘noise’.
§ Harga
kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) relatif mahal, terutama jika
dibandingkan dengan sesama kabel Twisted Pair lainnya seperti kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair).
§ Jarak
jangkauan kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) hanya 100 meter sehingga
sangat terbatas dan kalah jika dibandingkan dengan kabel jaringan jenis Coaxial
(500 meter).
§ Adanya
kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
§ Kabel
jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak dapat dipakai dengan jarak lebih
jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).
§ InstalaSI
ringan STP agak rumit, terlebih lagi mengingat material isolatornya cukup tebal
dan keras sehingga pada saat proses crimping dapat menyebabkan lecet-lecet pada
tangan jika kurang berhati-hati.
§ Material
kabel jaringan STP yang kaku dan tebal juga membuatnya jadi kurang fleksibel
meski pada dasarnya kabel STP memiliki perlindungan lebih jika harus ditekuk.
KABEL COAXIAL
kabel jaringan coaxial
memiliki nama lain BNC ( Bayonet Naur Connector) atau ‘COAX’. Dalam bahasa
Indonesia, istilah kabel Coaxial dapat diartikan sebagai kabel sepaksi atau
sesumbu.
Kabel Coaxial dapat
didefinisikan sebagai sarana penyalir atau pengalir hantar (transmitter) yang
bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal–sinyal
listrik.
Definisi kabel jaringan
Coaxial yakni suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi
terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia
jaringan komputer.
FUNGSI
KABEL JARINGAN COAXIAL
Awalnya kabel Coaxial
hanya digunakan untuk kabel antena TV saja, namun seiring dengan kemajuan
jaman fungsi kabel Coaxial berkembang untuk digunakan pada jaringan
LAN.
Adapun fungsi
kabel jaringan Coaxial yang utama yakni sebagai media penghubung yang
mengalirkan data dari perangkat keras komputer yang satu dengan perangkat keras
komputer lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi data kecepatan tingginya
bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya untuk membagi sinyal broadband
atau sinyal frekuensi tinggi.
KARAKTERISTIK
KABEL JARINGAN COAXIAL
1. Kabel tembaga (centre
core) terletak di tengah-tengah berfungsi sebagai media konduktor
listrik.
2. Lapisan plastik
(dielectric insulator) berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan
lapisan metal (metallic shield) yang melingkupinya.
3. Lapisan metal (metallic
shield) berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi
elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
4.
Lapisan plastik
(plastic jacket) berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel.
Selain empat komponen
di atas, karakteristik kabel jaringan Coaxial secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
·
Kecepatan dan keluaran
transmisi data 10 – 100 MBps.
·
Biaya rata-rata per
node murah.
·
Media dan ukuran
konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
·
Panjang kabel maksimal
yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).
JENIS-JENIS
KABEL COAXIAL
1.
Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal)
Kabel Coaxial yang
tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka
‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu
diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu
ini memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan
rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular
untuk LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi
broadband (multiple channel).
Adapun kriteria kabel
Coaxial Thicknet ini yaitu :
v Merupakan
kabel original Ethernet.
v Mempunyai
diameter lumayan besar.
v Setiap
ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
v Maksimum
3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
v Setiap
kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
v Setiap
segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
v Maksimum
panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
v Maksimum
jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
v Setiap
segment harus diberi ground.
v Jarak
maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
v Jarank
minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
v Instalasi
atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
v Kabel
Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
2.
Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis)
Kabel Coaxial yang
tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal Ethernet. Angka
‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal yang mampu
diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang
tipis ini lebih sering ditemukan pada jaringan komputer yang ada di
sekolah-sekolah.
Adapun kriteria kabel
Coaxial Thinnet ini yaitu :
§ Mempunyai diameter yang
lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
§ Hadir untuk
menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
§ Setiap ujung kabel
diberi terminator 50-ohm.
§ Panjang maksimal kabel
adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
§ Setiap segment maksimum
terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
§ Kartu jaringan cukup
menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali
untuk repeater.
§ Maksimum ada 3 segment
terhubung satu sama lain (populated segment).
§ Setiap segment
sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
§ Panjang minimum antar
T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
§ Maksimum panjang kabel
dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
§ Setiap segment maksimum
mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
§ Tidak direkomendasikan
lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
PENERAPAN
KABEL COAXIAL PADA JARINGAN KOMPUTER
® Kabel jaringan
Coaxial umumnya digunakan pada topologi jenis bus dan ring. Dalam
penerapannya, instalasi kabel jaringan Coaxial harus dilakukan dengan sangat
rapi, sehingga kerap menimbulkan kesulitan bagi para pemasangnya.
®
Kabel jaringan Coaxial
harus diukur dengan perhitungan yang benar sempurna karena jika keliru dalam
memperhitungkan ukuran yang tepat maka dapat berakibat rusaknya NIC (Network
Interface Card) yang dipergunakan. Selain itu kesalahan pengukuran kabel
jaringan Coaxial dalam instalasi juga berdampak pada kinerja jaringan itu
sendiri yang bakal terhambat karena tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Berikut
ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi kabel Coaxial jika
ingin mendapat hasil yang sempurna :
§
Kontinuitas konduktor
utama kabel harus dalam kondisi yang terpelihara.
§ Sambungan kabel harus
ketat sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula.
§
Redaman sedapat mungkin
tetap pada angka nol atau sekecil – kecilnya.
§
Hasil dari pekerjaan
sambungan kabel tersebut haruslah benar-benar rapi.
Kelebihan Kabel
Jaringan Coaxial :
®
Kabel jaringan
Coaxial memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi
meskipun terbatas dari segi jangkauan.
®
Penguatannya dari
repeater tidak perlu sebesar kabel Twisted Pair.
®
Kabel jaringan Coaxial
lebih murah dari kabel Fiber Optic.
® Teknologi yang dianut
kabel jaringan Coaxial sudah sangat umum alias tidak asing lagi karena sudah
digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data.
® Kabel jaringan Coaxial
mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal–sinyal listrik yang lebih besar
dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa.
® Kabel jaringan Coaxial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
® Meskipun instalasi
kabel jaringan Coaxial terbilang rumit, namun kabel jaringan Coaxial sangat
peka terhadap isyarat.
® Kabel jaringan Coaxial
bisa menampung pengkabelan yang lebih panjang di antara jaringan dengan
perangkat-perangkat lain dibandingkan kabel Twisted Pair.
Kekurangan Kabel
Jaringan Coaxial :
® Kabel jaringan Coaxial
perlu dipasang dengan teliti dan cenderung rumit, terutama dalam hal
mempertimbangkan ukurannya.
®
Biaya pemeliharaan
kabel jaringan Coaxial relatif mahal sehingga berat di ongkos.
®
Lebar bidang frekuensi
dalam kabel jaringan Coaxial hanya terbatas oleh gain (pengerasan) yang
dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik.
® Jangkauan transmisi
kabel jaringan Coaxial terbatas, sehingga dalam suatu jarak tertentu maka
transmisi sinyal–sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian
repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian
komunikasi terjalin lebih baik.
® Kabel jaringan Coaxial
sangat rentan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.
KABEL FIBER OPTIC
Fiber Optik adalah
sebuah Teknologi kabel yang menggunakan benang (serat) kaca atau plastik)
mengirimkan data. Kabel Fiber optic terdiri dari seikat benang kaca, yang
masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. serat kaca
biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer dengan yang digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga
jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa
pengkodean komunikasi suara atau data komputer.
Komunikasi Fiber optic
tergantung pada prinsip cahaya pada medium kaca dapat Dapat membawa informasi
lebih banyak dan jarak yang jauh dibanding sinyal listrik yang dibawa oleh
media tembaga atau koaksial. Kemurnian serat kaca digabungkan dengan sistem elektronik yang maju memungkinkan
serat terlebih mengirimkan sinyal cahaya digital melampaui jarak 100 km tanpa alat penguat.
Fiber optik merupakan media transmisi yang ideal dengan sedikit transmisi loss,
gangguan rendah dan potensi bandwidth yang tinggi.
Prinsip
Kerja Fiber Optik
Struktur Fiber optic
terdiri dari beberapa susunan yaitu Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core
atau inti merupakan serat kaca yang tipis menjadi media cahaya berjalan,
sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding merupakan lapisan luar yang melindungi Inti dan
memantulkan kembali cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam inti.
Sedangkan Buffer Coating adalah
selubung plastik yang bertujuan melindungi serat dari kerusakan yang
diakibatkan dari lengkungan kabel dan gangguan luar misalnya kelembaban.
Jenis-Jenis
Kabel Fiber Optik
§ single-mode, memiliki inti yang lebih kecil (berdiameter 0.00035
inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang
gelombang 1300-1550 nm) yang memungkinkan hanya satu mode menyebarkan cahaya melalui inti pada suatu waktu. serat Single
mode dikembangkan untuk mempertahankan integritas data spasial dan spektrum
dari masing-masing sinyal optik jarak yang lebih jauh, mengizinkan informasi
akan disampaikan lebih lanjut.
§ Multimode, adalah tipe
yang digunakan untuk tujuan komersial. inti lebih besar dari serat single-mode
memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan.
Selain itu diameter multimode memiliki serat
inti lebih besar (diameter 0.0025
inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 850-1300 nm)
Ukuran
Serat Optik
Standar yang umum digunakan untuk cladding atau
selubung luarkabel fiber optik single mode
adalah 125 mikron untuk kaca, dan
245 mikron untuk lapisan.
Standar serat
single-mode dikembangkan dengan inti yang kecil dengan kuran diameter sekitar
8-10 mikron. Fiber optik MultiMode menggunakan ukuran diameter inti dari 50
sampai 62,5 mikron
Kelebihan
Dan Kekurangan Fiber Optik
Ada beberapa kelebihan
Fiber optik antara lain:
Ø Kapasitas
(bandwidth) yang besar dalam mentransmisi informasi yang ada memiliki kecepatan
yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik.
Ø Sinyal
degradasi lebih kecil,tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan
frekuensi radio Karena terbuat dari kaca dan plastik murni.
Ø Ukurannya
kecil, ringan, Lebih tipis dan Fleksibel.: mempunyai diameter yang lebih kecil
daripada kabel tembaga sehingga memudahkan suplai dan pemasangan.
Ø Murah
jika membandingkannya dengan banyaknya daya transmisi dari kabel tembaga
Kapasitas lebih besar
Ø Serat
optik aman, Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Kekurangan Fiber Optik
Harga yang relatif
mahal dalam hal penyambungan, karena memerlukan alat khusus dan memerlukan
keahlian dan ketelitian dalam penyambungan kabel fiber optik.